Asas, Kedudukan, dan Fungsi Wawasan Nusantara

Asas Wawasan Nusantara

Asas wawasan nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar yang harus dipatuhi, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setiannya komponen pembentuk bangsa terhadap kesepakatan bersama.

Kepentingan yang Sama
Pada waktu merebut dan mempertahankan kemerdekaan kita menghadapi penjajahan secara fisik. Sekarang menghadapi penjajah dalam bentuk lain: berupa tekanan dan paksaan dalam dalih HAM, Demokrasi, dan Lingkungan Hidup.

Tujuan yang Sama
Maksudnya adalah tercapainya kesejateraan dan keamanan yang lebih baik.

Keadilan
Keadilan adalah kesesuaian pembagian hasil dengan adil, jerih payah, usaha, dan kegiatan baik perseorangan, golongan, daerah.

Kejujuran
Kejujuran adalah keberanian berpikir, berkata, bertindak, sesuai dengan realita serta ketentuan yang benar.

Solidaritas
Solidaritas adalah rasa setia kawan tanpa meninggalkan ciri budaya masing-masing.

Kerjasama
Kerjasama yaitu adanya koordinasi, saling pengertian didasarkan atas kesetaraan sehingga terwujud kerja sama antar kelompok secara sinergi.

Kesetiaan terhadap Kesepakatan Bersama
Maksudnya adalah setia dan memegang teguh kesepakatan bersama untuk menjadi suatu bangsa dan mendirikan negara Indonesia

Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara

Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenaranya, dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan/penyimpangan dalam mencapai cita-cita dan tujuan nasional.
Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai berikut :
Pancasila (sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara) berkedudukan sebagai landasan idiil.
UUD 1945 (sebagai landasan konstitusi negara) berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
Wawasan Nusantara (sebagai visi nasional), berkedudukan sebagai landasan visional.
Ketahanan nasional (sebagai konsepsi nasional), berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
GBHN, sekarang RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) berkedudukan sebagai landasan operasional.

Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan kebijaksanaan, keputusan, dan tindakan bagi penyelenggara negara dan rakyat/masyarakat.

Tujuan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara bertujuan untuk mewujudkan nasionalisme, lebih mengutamakan kepentingan nasional, namun tidak menghilangkan kepentingan individu, kelompok, suku, atau daerah.

Implementasi Wawasan Nusantara

Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara
Implementasi/penerapan wawasan nusantara harus tercermin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh.
Wawasan Nusantara Dalam GBHN
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik.
Kesatuan wilayah, wadah, ruang lingkup, dan kesatuan matra seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.
Satu kesatuan bangsa
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
Kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa
Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah tanpa meninggalkan ciri khas daerah.
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Suatu Kesatuan Pertahanan Keamanan
Ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam bela negara.

Wawasan Nusantara Masa Reformasi
Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehhidupan politik
Untuk menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Politik
Untuk menciptakan tata ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan secara merata dan adil.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Sosial Budaya
Untuk menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui dan menghormati kebinekaan.

Implementasi Wawasan Nusantara Sosialisasi/Pemasyarakatan
Agar implementasi wawasan nusantara dapat diterima dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan nasional diperlukan sosialisasi kepada seluruh WNI di seluruh Indonesia. Upaya sosialisasi wawasan nusantara dengan cara:

Menurut sifat/cara penyampaiannya
Langsung:
ceramah, diskusi, dialog, tatap muka
Tidak Langsung:
media elektronik, media cetak

Menurut metode penyampaiannya:
Keteladanan
Dalam sikap perilaku kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh berpikir, bersikap, dan bertindak yang lebih mengutamakan kepentingan nasional sehingga muncul sikap nasionalisme.
Edukasi
Pendidikan formal, yaitu pendidikan sekolah mulai tingkat prasekolah sampai pendidikan tinggi, karier dan profesi, kursus-kursus, dan pendidikan informal: di lingkungan keluarga, pemukiman, pekerjaan,organisasi masyarkat.
Komunikasi
Menciptakan komunikasi yang saling menghargai, menghormati, mawas diri, tenggang rasa sehingga tercipta kesatuan bahasa tentang wawasan nusantara.
Integrasi
Terjadinya persatuan dan kesatuan dan pemahaman wawasan nusantara akan membatasi sumber konflik saat ini dan di masa depan dengan mengutamakan kepentingan negara.

Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara
Sekarang ini kehidupan individu dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara mengalami proses perubahan. Faktor utama yang mendorongnya ialah nilai-nilai kehidupan baru yang dibawakan oleh negara-negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya.Tantangan-tantangan tersebut berupa:

Pemberdayaan Masyarakat
Negara harus memberikan peranan besar kepada rakyat, dalam arti peranan (aktivitas dan partisipasi) masyarakat untuk mencapai tujuan nasional.
Kondisi nasional, pembangunan nasional secara menyeluruh dan merata belum terlaksana (masih terdapat kesenjangan). Hal ini merupakan ancaman terhadap tegaknya NKRI. Untuk itu perlu prioritas pada pembangunan daerah tertinggal. Pelaksananya dengan UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.
Dunia Tanpa Batas
Perkembangan Iptek, khususnya di bidang teknologi informasi, menyebabkan dunia menjadi transparan tanpa kenal batas, membawa dampak pada kehidupan di Indonesia keterbatasan kualitas SDM dan perkembanngan Iptek di Indonesia merupakan tantangan untuk berdaya saing pada era global.

Era Baru Kapitalisme
Sloan dan Zureker, menyatakan bahwa kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi berdasarkan hak milik swasta dan kebebasan individu untuk dalam dua bisnis, didasarkan kepentingan diri sendiri. Untuk mengatasi hal ini diperlukan keseimbangan.

Kesadaran Warga Negara
Pandanngan bangsa Indonesia tentang hak dan kewajiban: warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama: lebih mengutamakan kepentingan umum, masyarakat, bangsa, dan negaradari pada kepentingan pribadi/golongan.

Prospek Implementasi Wawasan Nusantara
Global Paradox: untuk menghadapinya negara harus mampu memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.

Borderless World dan The End of Nation State: batas wilayah geografi relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tersebut. Untuk ini pemerintah daerah perlu lebih diberi peranan.

Wawasan Nusantara sebagai cara  pandang bangsa Indonesia dan sebagai visi nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa tetap valid dan relevan. Fakta kebinekaan: perlu lebih memberdayakan peranan daerah dan rakyat. Untuk itu dupenuhi faktor-faktor dominan, yaitu: keteladanan pimpinan nasional, pendidikan berkualitas, bermoral kebangsaan, media massa yang memberikan informasi positif, keadilan dalam penegakkan hukum, pemerintahan yang bersih dan berwibawah dalam wadah NKRI.

Keberhasilan Wawasan Nusantara
Diperlukan kesadaran warga-negara :
Mengerti, memehami, dan menghayati hak dan kewajiban warga negara
Mengerti, memahami, dan menghayati tentang bangsa yang telah menegara. Untuk itu diperlukan konsepsi wawasan nusantara.
Untuk itu diperlukan pendekatan, sosilaisasi/pemasyarakatan wawasan nusantara dengan program yang teratur, terjadwal, dan terarah.

Comments

Popular posts from this blog

TIPOLOGI PERPUSTAKAAN

Rumah Hanok

INTILAND TOWER