TIPOLOGI BANGUNAN : ANALISA BANGUNAN KLASIK & MODERN

Bangunan Klasik


Parthenon (Yunani)

  • Menggunakan struktur dinding masif dengan material batu alam yang dipotong persegi dan ditumpuk. Karena bukaan yang mampu dibuat sangat minimal, maka bagian ruang dalam menjadi gelap. Cahaya hanya datang dari pintu di depan saja.
  • Penggunaan struktur tumpuk juga pada kolom di luar bangunan. Di atas kolom, terdapat balok horizontal penyangga atap yang disebut entablature. Sebagai konsekuensi dari penggunaan struktur tumpuk batu masif pada bagian ini, maka bentang lebar tidak dimungkinkan, sehingga jarak antar kolom relatif sempit.
  • Pada hubungan antara kolom dan entablature biasa diberi ornamen berupa ukiran yang kemudian dikenal dengan gaya Doric. Pada masa Romawi gaya kolom ini dikembangkan lagi menjadi Ionic dan Corinthian.
  • Struktur utama penyangga atap juga tersusun dari batu dan disebut pediment, ditopang oleh entablature.
  • Adanya deretan kolom di luar dinding bangunan. Selain mencitrakan kesan megah secara visual (bentuk kolom langsing tinggi yang sangat besar dibandingkan dengan skala manusia), hal ini berhubungan dengan kepercayaan masyarakat Yunani yang sangat sensitif terhadap alam. Mereka menganggap tanda-tanda yang terjadi di alam adalah perlambang kehadiran para dewa. Oleh karena itu mereka selalu berusaha dekat dengan alam, dan kuil pun dibuat seolah-olah terbuka dan tidak masif (deretan kolom mengurangi kesan masif dari bangunan).
  • Di bagian depan tengah terdapat patung dewa.

Teater (Yunani)


Terakhir, tiap-tiap Kota di Yunani mempunyai suatu teater. Ini digunakan untuk pertemuan-pertemuan publik atau drama. Acara di dalam teater berkisar pada abad ke 6 BC ( lihat Teater Yunani). Teater pada umumnya yang ditetapkan dalam suatu lereng bukit di luar kota itu , dan mempunyai tempat duduk berupa barisan yang ditetapkan dalam suatu seperdua lingkaran di sekitar area pusat orkes atau acara. Di belakang orkes adalah suatu bangunan rendah yang disebut skene, yang mana bertindak sebagai suatu gudang, suatu kamar ganti, dan juga sebagai latar belakang pada tindakan yang berlangsung di dalam orkes atau pertunjukkan tersebut. Sejumlah Teater Yunani hampir tetap utuh, yang terbaik yang dikenal adalah teater Epidaurus

Kuil Vesta (Romawi)


Kuil ini terletak di roma. Semua kuil untuk Vesta berbentuk bulat, dan memiliki pintu masuk menghadap ke timur untuk melambangkan hubungan antara api Vesta dan matahari sebagai sumber kehidupan. Kuil Vesta merupakan tempat kegiatan pemujaan kuno sejauh abad ke-7 SM. Dengan bentuk melingkar diperkirakan kuil vesta merupakan sisa-sisa dari kuil kuno Latin atau Etruscan

Pantheon (Romawi)


  • Penggunaan teknologi pembuatan busur dengan struktur batu yang ditumpuk, baik pada bukaan (pintu, jendela) maupun pada bagian “kepala” bangunan. Busur yang diaplikasikan untuk membuat penutup bagian atas bangunan biasa disebut struktur kubah monolit. Pembuatannya adalah dengan menggeser batu sedikit demi sedikit sehingga menghasilkan kemiringan.
  • Kuil Pantheon memiliki lubang pada puncak kubah sebagai sarana memasukkan cahaya dari atas. Dapat dikatakan bahwa teknologi penerangan Romawi sudah lebih maju dibanding Yunani. Hal ini dipengaruhi juga oleh faktor kepercayaan. Seiring dengan peredaran matahari, suasana dalam interior diibaratkan sebagai “rotunda yang berputar siang dan malam, bagaikan nirwana.”
  • Struktur busur batu juga digunakan dalam pembuatan gerbang. Orang Romawi sering membuat gerbang besar di perbatasan yang menuju wilayah yang telah ditaklukkannya, sebagai perlambang kemenangan dan kejayaan.
  • Adanya variasi kolom yang lebih estetis dari periode Yunani. Sudah dijelaskan sebelumnya.
  • Kolom mulai menempel pada dinding, tidak terpisah seperti pada bangunan Yunani.



Bangunan Modern


Trellick Tower (London)


Aliran ini merupakan aliran pemberontakan akan Internasional style yang dinilai telah menyimpang dari semangat modern. Arsitektur pada periode ini merupakan “pancaroba” yaitu peralihan dari modern ke post modern. Pada masa ini estetika dari spatialitas tampang diperhatikan (cenderung ke post modern) namun masih dengan metode internasional style yang modern. Aliran ini dipelopori Paul Rudolph, yang banyak memperhatikan estetika dari spatialitas tampang. Walaupun dia lulus dari universitas Gropius and Breuer Graduate School of Design di Harvard, karyanya banyak terinspirasi oleh Frank Lloyd Wright. Karya Paul seperti School of Art and Architecture di Universitas Yale memperlihatkan banyak komposisi horzontal dan vertikal dan solid-void.

Rudolph seorang yang sangat peduli terhadap masalah urban. Ia menganngap bahwa bangunan adalah bagian dari kota. Karena itu karyanya banyak digunakan untuk pemukiman kota, sekolah, kantor pemerintah,dsb.

Bauhaus Museum (Tel Aviv)


Bauhaus merupakan Sekolah Teknik yang didirikan oleh Walter Gropius di Dessau (Jerman) tahun 1925. Setiap karya lulusan sekolah ini dianggap memiliki ciri-ciri sendiri. Gaya ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Memadukan keahlian (kepandaian dan seni) dengan kemajuan teknik (bahan dan struktur).
  •  Didominasi dengan penggunaan material kaca dan permukaan yang licin
  •  Lebih mengutamakan fungsi bangunan (bangunan dibuat berdasarkan fungsinya)

Rietveld Schröder House (Netherlands)


Ciri utama dari gaya arsitektur De Stijl adalah :
  • Komposisi solid-void yaitu antara bidang masif dan bidang transparan (tidak ada jendela)
  • Spatialitas tampang yaitu permainan maju mundurnya massa sehingga menghasilkan lekukan yang harmonis.
  • Adanya komposisi unsur vertikal dan horizontal. Permainan ini bertujuan menghasilkan tampang (shape) dan wujud (silhoutte) yang estetis.
  • Pengkombinasian antara warna-warna primer ( biru, kuning, merah ). Warna- warnanya murni mengikuti aliran Purisme
  • Pengkomposisian unsur-unsur material dalam berasitektur

Glass Palace (Netherlands)


Pada era ini banyak didominasi oleh teknologi dan efisiensi. Teknologi yang baru pada saat itu memungkinkan dibuatnya pencakar langit (skyscraper) sehingga gedung-gedung berkembang pesat pada era ini. International Style merupakan perkembangan dari De Stijl berupa:

  • Selain mempertimbangkan fungsi juga mempertimbangkan efisien. Bentuk-bentuk yang dianggap tidak mempunyai fungsi (kurang efisien) dihilangkan.
  • Eksplorasi bahan/material baru. Penemuan bahan baru seperti beton bertulang dan baja mendorong para arsitek untuk mengeksplorasinya.
  •  Lebih meninggalkan nuansa kelokalan
Dampak dari Internasional Style :

  • Estetika diabaikan karena mengejar teknologi dan efisiensi
  • Dengan teknologi baru dihasilkan material ringan tapi kuat sehingga harga tanah makin mahal. Bangunan banyak yang dibangun secara vertikal (perumahan dijadikan apartemen, perkantoran dijadikan skyscraper).
Dampak ini semakin menjadi-jadi pada era 60-an (era “Internasional Style”). Bangunan yang dibangun pada era ini umumnya memiliki tipologi yang sama: struktur rangka baja, bangunan high-rise (lebih dari sepuluh lantai), serta dinding non-struktural dari kaca. ­Keluarlah anggapan bahwa dasar merancang bentuk hanya melalui fungsi form follow function, komposisi geometri tidak diperhatikan. Arsitek yang terkenal adalah Mies van der Rohe, dengan doktrin less is more (total purisme). Bentuknya simpel, benar-benar anti terhadap ornamen. Falsafahnya tentang arsitektur adalah kesederhanaan, ketelitian, kerapihan, kedisiplinan, keseimbanagan dan bersifat umum; yang diungkapkan dalam tipologi bangunannya:

  • teratur (bentuk segi empat/blok), simetris (walaupun tidak mutlak).
  • netral penggunannya
  • eksterior tidak mencerminkan fungsi
  •  rangka bangunan kaku dengan didnding pengisi yang dibuat indah
  • bahan-bahan buatan pabrik
  • mencerminkan keindahan mesin, memperhatikan detail

Dia juga menyatakan suatu teori yang mengatakan adanya penyatuan antara karakter bangunan dengan fungsi. Yang dimaksudkan adalah perancangan banguanan tidak hanya mempertimbangkan segi dalamnya saja, tetapi juga hubungannya dangan keadaan lingkungan di mana bangunan tersebut akan berdiri. Sehingga fungsi harus dapat bervariasi untuk setiap macam gedung yang dibangun. Dengan demikian, bisa dikatakan van der Rohe termasuk arsitek modern yang beraliran fungsionalisme.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

TIPOLOGI PERPUSTAKAAN

INTILAND TOWER

Rumah Hanok